Archive for the ‘FAST Trader’ Category

“Tuhan itu nggak ada”

February 11, 2009

Ada seorang pelanggan datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Ketika si tukang cukur mulai memotong rambut pelanggannya, mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang, “Saya nggak percaya Tuhan itu ada” cetusnya ketus.

“Kenapa kamu ngomong begitu?” timpal si pelanggan heran.
“Begini, coba kamu perhatikan di Iuar sana, di jalanan sana,
Adakah orang yang sakit?
Adakah anak terlantar? Adakah pengemis yang membawa anak? Banyak kan? Nah, jika Tuhan ada, nggak akan ada yang namanya orang sakit ataupun kesusahan. Saya tidak habis pikir membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang membiarkan ini semua terjadi.” tukas si tukang cukur panjang lebar.

Si pelanggan diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak mau memulai berdebat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si pelanggan pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu
dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (jabrig awut-awutan istilah sunda-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur.
Orang itu terlihat dekil, kumal, kotor dan tidak terawat.

Kemudian si pelanggan balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
“Kamu tahu, sebenarnya tukang cukur itu nggak ada!” tegasnya.
Si tukang cukur tidak terima, “Kamu kok bisa bilang begitu? Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan aja saya mencukurmu!?”
“Tidak!” elak si pelanggan.
“Tukang cukur itu nggak ada. Sebab jika ada,
nggak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan
seperti orang yang di luar sana.” si pelanggan menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si tukang cukur.
“Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya.” jawab si tukang cukur membela diri.
“Tepat!” timpal si konsumen menyetujui.
“Itulah point utamanya, sama dengan Tuhan. Tuhan itu juga ada! Tapi apa yang terjadi, orang-orang tidak mau datang kepada-Nya dan malas untuk mencari-Nya. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di negeri ini.” jelas si pelanggan tegas.

Si tukang cukur pun speechless…

Originally posted at:

http://gielardino.wordpress.com/2008/08/22/tuhan-itu-nggak-ada/

The Truth about Trading (FAST Trader)

February 9, 2009

Ingin menuliskan apa yang selama beberapa minggu ini mengendap di pikiran.

Hal terberat dalam trading adalah untuk mengatakan kepada diri kita sendiri bahwa pada seyogyanya pada kenyatannya kita masih belum siap melakukan trading dan menanggung resiko dari trading seperti yang dikatakan Warren Buffett

“Risiko datang dari ketidaktahuan dengan apa yang anda lakukan”

Menjadi “Fatonah” (Cerdas/Smart) dalam trading adalah wajib hukumnya..mengetahui segala sesuatu sebelum melakukan trading adalah hal yang wajib. “Fatonah” memberikan pemahaman bahwa kalau kita tidak yakin bisa untuk trading dan mengetahui kapan harus entry dan kapan harus exit termasuk bagaimana mengatur position sizing, maka alangkah baiknya jika kita duduk dan kembali membuka catatan2 trading kita.

“Trading menyediakan satu garis perbatasan terbesar dari sebuah kesempatan dalam ekonomi kita, ini adalah salah satu jalan dari sedikit jalan yang ada di mana seorang individual dapat memulai dengan modal yang relatif kecil dan kenyataan bisa menjadi seorang multimillionaire.”

“jangan melakukan trading ketika anda tidak siap untuk menanggung kerugian.”

(Jack D Schwager)

Jack mengatakan suatu kebenaran yang tidak terbantahkan bahwa, bukanlah hal yang mudah untuk meraup keuntungan secara konsisten dalam trading, suatu kejujuran untuk mengatakan bahwa keuntungan yang kita dapat dari trading adalah bukan karena kemampuan dan prestasi kita tapi semua yang kita capai semata adalah pemberian dari-Nya Yang Maha Pintar

Saya sering bercerita dengan teman-teman tentang kesalahan-kesalahan dalam trading yang notabene mereka lakukan dengan penuh kesadaran

“Jika anda mempunyai posisi yang merugi yang membuat anda tidak nyaman,solusinya adalah sangat mudah, yakni keluar karena anda dapat masuk kembali. Tidak ada yang lebih baik daripada awal yang masih baru (fresh).” (Paul Tudor Jones)

Masih seringkali kita lakukan hal-hal konyol dalam trading yang notabene tidak perlu kita lakukan, padahal kita sudah sepenuh hati menyadari bahwa risk yang akan terjadi akan sangat besar dibanding profit yang akan diterima. Banyak sekali yang berawal dari coba-coba dan akhirnya menjadi “0”. Hal yang harus kita resapi adalah, “Apakah patut hanya karena coba-coba dan ingin membuktikan bahwa kita masih bisa mendapat keuntungan lebih maka yang terjadi adalah justru cut loss dan equity kita menjadi nol?”

“Ada empat kategori untuk keluar dari pasar: 1. Keluar karena sedikitnya kerugian 2. Keluar karena memaksimalkan keuntungan 3. Keluar karena sedikitnya keuntungan 4. Keluar secara psikologis, faktor psikologis selalu datang ke dalam permainan trading.”

(Van K Tharp)

Van Tharp membuka wacana baru bahwa apapun namanya emosi akan selalui menyertai kita dalam trading. Karena market bergerak karena faktor-faktor emosi pelaku market. Walaupun kita sudah menggunakan mechanical trading, automatic trading, robot trading optimasi dan backtesting…tapi tetap saja emos akan mewarnai aktivitas trading kita.

Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa otak kita adalah super duber komputer paling canggih sepanjang masa.

“selama ini saya tidak melihat hubungan antara trading yang baik dan kecerdasan. Banyak sekali orang yang cerdas terkemuka adalah trader yang menyedihkan. Mempunyai kecerdasan rata rata sudah cukup. Lebih dari semua itu, memperbaiki tingkat emosi adalah jauh lebih penting” (william Eckhardt)

Opini yang dikatakan Eckhardt adalah hal yang sebenarnya terjadi. Dalam Trading kita tidak butuh kecerdasan yang tinggi, yang kita butuhkan adalah kemampuan untuk menunggu dan bersabar seperti yang diungkapkan Jesse Livermore

“Selama bertahun tahun berinvestasi, saya telah menemukan bahwa keuntungan besar tidak diperoleh dengan membeli dan menjual. Keuntungan besar telah saya peroleh karena menunggu” (Jesse Livermore)

Slide 24 .O {color:#003366; font-size:149%;} a:link {color:#003366 !important;} a:active {color:#99CC99 !important;} a:visited {color:#CC99FF !important;}

l

“Bahwa apa yang mendatangkan keuntungan sangat besar adalah bukan kemampuan trading yang luar biasa, keuntungan yang sangat besar adalah hasil dari penerapan money management agresif yang telah saya terapkan.” (Larry Williams)

GBP/USD 20 Januari 2009 (last updated 04:58PM)

January 20, 2009

Kalau mo aman bisa ambil 50% dari blow off bar di harga 1.4435

Optimize the winning ratio (The FAST trader)

January 20, 2009

Mursyid pernah berkata “Ketika kita membantu orang lain, maka Allah yang akan mengurus urusan kita”
Singkat namun jelas dan begitu berbekas di hati saya, jika hanya diingat maka itu ibarat mendengar tanpa menerima. Seperti halnya jika kita bermimpi memberi sesuatu ke orang tapi di kehidupan nyata tidak pernah melakukan apapun.

Guru saya pernah berkata bahwa ketika kita trading dengan menggunakan teknikal analisis kita memiliki winning ratio sebanyak 70%.Jadi secara statistik perbandingan menang:kalah adalah 70%:30%.

Agak lama juga mencerna hal tersebut…karena banyak sekali orang yang terjebak dalam koridor 30% kekalahan itu.berulang-ulang terus…dan itu adalah hal yang paling banyak terjadi.

Hal-hal yang paling sering saya alami adalah, mengalami profit fantastis di virtual account tapi ketika masuk ke real account justru loss besar.

Atau ketika kita harusnya bisa menangkap big move dari market kita sedang tidak berada di tempat.

Dan yang lebih sering adalah analisa kita searah dengan pergerakan market tapi justru posisi kita jadi cut loss

Hal-hal tersebut terjdi berulang-ulang dan terus terjadi……Yang terjadi adalah mengoptimasi entry point dengan berbagai metode dan mencoba mencari metode-baru yanglebih baik.

Tapi tetap saja hal-hal di atas tetap terulang terus….

Ah….tidakkah kita lihat dan rasakan sebenarnya saat itu Allah sedang berbicara kepada kita”Wahai umatKu kamu sedang berada dalam koridor 30% itu…bergegaslah dan bangun”

ooohh…..berada dalam koridor 30% itu seperti dalam mimpi dan dejavu berulang-ulang tanpa kita sadari. Jika kita tidak bergegas dan bangun…maka kita akan tetap disitu…terus..dan terusssssss

Jika kita tidak bergegas dan bangun alangkah bodohnya kita…..Ada baiknya kita bangun dan lihat kebelakang…sebab-sebab kita terjebak dalam koridor 30% tersebut

– Apakah kita pernah menyakiti hati orang?
– Apakah masih ada serakah di hati kita?
– Apakah kita masih sering melupakan kewajiban kita?
– Apakah kita masih sering egois?
Dan apakah…apakah yang lainnya………….

Profit itu akan hadir dan angka 70% itu akan hadir ketika kita bisa merubah semua hal diatas…

Tapi apakah dengan merubah hal diatas saja profit itu akan hadir…oohhhhh jangan salah tangkap dulu..kita juga harus jadi Fatonah (smart) dulu sebelum bisa menerima Amanah profit tersebut

Mengoptimasi winning ratio tersebut bisa dilakukan ketika kita telah mengoptimasi juga tingkah laku dan perbuatan kita 🙂

“Ketika kita membantu orang lain, maka Allah yang akan mengurus urusan kita”….ah ternyata ucapan mursyid itu mempunyai tingkat kebenaran 1000% 🙂

Berterimakasihlah kepada mereka yang mencambuk dirimu karena mereka telah membangkitkan semangat dan daya juangmu.
Berterimakasihlah kepada mereka yang meninggalkan dirimu karena melalui merekalah hidupmu dididik untuk lebih mandiri.
Berterimakasihlah kepada mereka yang menjegal dan menjatuhkan hidupmu karena mereka telah menguatkan kakimu untuk menyongsong hidup baru.

Berterimakasihlah kepada mereka yang melemparmu keluar dari kelompok mereka karena dengan hal itu kau akan memiliki kelompok baru.

Berterimakasihlah kepada mereka yang mengusirmu karena tempat baru akan diberikan kepadamu.

Berterimakasihlah kepada mereka yang memperlakukanmu tidak adil karena dengan demikian kau akan paham arti dari keadilan itu.

Berterimakasihlah kepada mereka yang mengkhianatimu karena hidupmu akan memahami arti dari kesetiaan.

Berterimakasihlah kepada mereka yang memperlakukan buruk pada dirimu karena dengan hal itu hidupmu akan memahami arti dari kebaikan.

Berterimakasihlah kepada mereka yang menindasmu karena dengan hal itu kau akan tahu arti kebebasan dan engkau akan lebih menghargai orang lain.

Special thks to:
Mr Imran & Mr Yusuf

Renungan "hari Jumat" (FAST Trader)

January 17, 2009

Hari jumat ini begitu berbeda.
Ada satu tempat yang biasa kulalui di hari-hari biasa biasanya penuh dengan pengemis dan anak-anak gelandangan.

Pagi iitu seperti biasa aku melewati tempat itu, mungkin karena masih pagi jadi tempat itu masih sepi belum adaorang disitu. Akhirnya uang yang sedianya sudah aku siapkan aku simpan kembali.

Sepulang sholat Jumat aku sempatkan melewati tempat itu kembali.Ah….aku begitu terkejut melihat tempat itu begitu sepi…Tidak seperti biasanya, di hari Jumat jumlah orang yang meminta belas kasihan di tempat itu biasanya justru meningkat, tapi kenapa di hari itu kosong sama sekali.

Teringat ucapan Sang Mursyid, bahwa beliau juga pernah mengalami hal seperti ini. “hati-hatilah ketika kita ingin memberi orang-orang justru menjauh dari kita!Allah sedang berbicara kepada kita!jika itu terjadi merenunglah dan bersujudlah!”

Dulu Sang Mursyid juga pernah berbicara bahwa “Jika ada orang yang meminta berilah!! Karena saat itu Allah sedang mendekat kepada kita, berilah dengan rasa sayang dan cinta, maka itu adalah berkah tak terhingga”

Aku hanya bisa berjalan melewati tempat itu kembali dengan berbagai pertanyaan.Jawaban itu muncul di pagi hari ini, bukan karena Allah membuat mereka menjauh dari kita, tapi justru kita yang sebenarnya yang telah menjauhkan diri dari Allah dan mereka. Kenapa seperti itu??? Minggu ini aku begitu egois…beberapa janji dengan orang aku iyakan dan aku batalkan lagi karena terlalu banyak janji yang aku buat…ah…iyah begitu egois..mungkin orang-orang itu sangat berharap dengan pertemuan itu. Ternyata karena keegoisan itu begitu besar yang membuat seolah-olah Allah menjadi jauh, karena ego itu ternyata membuat kita berjalan menjauhi Allah! Bukan Allah yang telah menjauhi kita.

Mohon maaf sebesar-besarnya wahai sahabat jika ada laku dari diri ini yang pernah membuat kita saling berburuk sangka.

Syukuri apapun yang telah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi.
Sungguh hanya dengan syukurlah hidup akan menjadi semakin penuh dengan warna-warni yang indah.
Semoga kita mampu berterima kasih dan bersyukur pada apapun yang terjadi dalam hidup ini.
Salam dalam syukur dan terima kasih kepada Sang Khaliq yang telah memperayakan hidup ini

5 Tahun berlalu

January 13, 2009

Ternyata hari ini udah genap 5 tahun di market
4 Tahun belajar habis-habisan
1 tahun terakhir hanya untuk menyimpulkan hasil belajar selama 4 tahun
Menjadi pribadi dengan mengedepankan sikap “FAST” adalah hal yang sangat indah.

Special thks to:
My Mom
Rasulullah
My Best Teacher : Mr Rico, Mr Yusuf, Mr Imran
My Best Friend : Darma, Adek, Barnard, Mr Djojo, Mr Narto, Asrul, Hans, JH

Belajar dari kesuksesan dan kekalahan (The FAST Trader)

December 29, 2008

Kesuksesan dan kekalahan dalam trading adalah hal sama dan berjalan seirama.
Kesuksesan dalam trading adalah suatu cobaan apakah kita bisa mengulang kesuksesan itu untuk kedua kalinya?
Kekalahan dalam trading juga tidak jauh berbeda, kita haru ibs belajar untuk tidak mengulang kekalahan itu!

Ketika kita tahu alasan-alasan kita bisa menang di dalam market, maka kita tidak akan bisa mengulang kemenangan itu untuk kedua kalinya!
dan begitu juga sebaliknya kita akan tetap kalah dalam trading jika kita tahu alasan-alasan yang membuat kita kalah!

Kuncinnya bukan pada menang kalah dalam trading, tapi memaknai setiap transaksi yang kita lakukan dan belajar dari setiap transaksi yang kita lakukan.

Ibarat orang buta yang berjalan dalam rumah, pada putaran pertama dia masih meraba-raba alur ruangan tersebut..Nabarak-nabrak sedikit wajar sekali karena itu area yang baru, bahkan perlu kita papah dan kita beri instruksi untuk menjaga agar dia tidak memecahkan suatu benda sperti vas dansebagainya. Tapi setelah 10 kali memutari ruangan, orang buta tersebut tanpa harus dipapah dan diberi instruksi bahkan tanpa harus merapa-raba lagi pasti sudah bisa jalan-jalan dengan lancar di dalam ruangan itu. Mereka belajar dari tiap langkah yang mereka lakukan agar pada putaran berikutnya mereka bisa menghindar dari kesalahan-kesalahan dari putaran sebelumnya.

Harta kita adalah suatu “Amanah” yang dititipkan oleh Sang Pencipta agar kita bisa membantu orang lain. Menjaga “Amanah” agar harta itu menjadi sesuatu yang membawa berkah bagi semua orang kita harus belajar untuk memelihara harta itu dan menjaga harta itu. Ketika kita bisa menerapkan konsep ini dalam trading dan mampu menjaga Amanah tersebut maka sebenarnya harta yang kita miliki adalah milik Tuhan dan ada sebagian hak orang lain dari harta itu. Belajar dari setiap kekalahan dan kemenangan dalam trading adalah suatu perwujudan tanggung jawab kita terhadap harta yang di “amanah” kan kepada kita.

Ada pengalaman menarik ketika saya sedang makan di warung kecil 1 hari yang lalu. Saat itu kondisi sedang hujan lebat dan saya berteduh di warung pinggir jalan sambil makan minum seadanya, saya lontarkan pertanyaan kepada bapak penjaga warung “Pak dari sore khan udah hujan selebat ini, tapi koq bapak masih tetep buka warung pak? Tidak takut warungnya gak laku pak?”

Jawaban yang diberikan bapak itu benar-benar menyentuh hati saya “Hujan dan rejeki itu urusan Tuhan mas! Urusaan saya saat ini yah menyeduh kopi untuk mas!”. Hmmm saya jadi berpikir kadang kita memikirkan sesuatu yang besar diluar kehendak dan kemampuan kita tapi kita lupa memikirkan hal-hal kecil disekitar kita yang masih dalam jangkauan kemampuan kita.
Berpikir untuk merubah arah market adalah diluar kehendak saya, yang bisa saya lakukan adalah menjaga agar setiap posisi yang saya ambil di market dilakukan dengan benar dan sesuai dengan arah market.

Special thks to: Mr. Yusuf & Mr. Imran

The Spiritual Trader (FAST Trader)

December 21, 2008

Hari ini dapat undangan mendadak untuk ngobrol2 bareng-bareng Pak Imran (Praktisi Wave Analysis) & Pak Yusuf (Ketua AATI).

Mendengar sharing banyak hal dari senior-senior yang 20 tahun lebih berkecimpung dalam dunia teknikal analisis baik nasional maupun internasional membuat saya semakin sadar, ada banyak hal-hal yang harus saya pelajari. Kata demi kata dan berbagai masalah yang dibahas membuka mata saya bahwa belajar “Trading” dan teknikal analisis adalah seperti belajar tentang hidup sendiri.

Berani Jujur terhadap diri sendiri adalah permasalahan utama dalam trading,dengan jujur terhadap diri kita sendiri akan banyak membuka misteri-misteri yang selama ini terlihat gelap. Bersih dalam hati, pikiran dan perbuatan adalah hal-hal yang sangat dekat dengan kehidupan seorang trader.

Satu hal yang harus saya akui untuk diri saya sendiri adalah, ternyata saya masih begitu lemah & masih harus banyak belajar lagi untuk membersihkan hati, pikiran dan perbuatan.
Setelah merenung sekian lama akhirnya saya berani untuk berkata jujur bahwa secara psikologis trading ternyata saya sedang “sakit”, obrolan-obrolan sore tadi setidaknya telah membuat saya menjadi sedikit “waras” walaupun sebenarnya masih jauh dari arti “waras” yang sebenarnya.

Yah psikologi itu menjadi sakit ketika
1. Trading seolah-olah menjadi candu yang menempel badan kita atau
2. Trading justru membuat fisik kita menjadi sakit (deg-degan dsbnya)
3. Teknikal analisis membuat kita menjadi over confidence sehingga kita menjadi melupakan stop loss.
4. Tidak tahu alasan kenapa kita entry ke market dan kenapa kita bisa profit atau kenapa loss

Tidak ada hal lain yang bisa menyembuhkan ketiga penyakit diatas kecuali kembali berserah diri kepada sang Khaliq, berani untuk jujur bahwa kita lemah dan mulai membersihkan hati dan pikiran kita.

Trading adalah bagian dari realita bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi dan untuk menghadapi kita harus mengambil keputusan secara bijak. Ketika kita bisa memahami alasan kenapa kita menang Insya Allah kita akan bisa mengulang kesuksesan itu, tapi ketika kita bahkan tidak tahu alasan kenapa kita bisa kalah, maka kita tidak akan pernah menang.

Ketahuilah alasan-alasan kenapa kita menang atau kalah dalam setiap trading kita!Jadikan setiap trading yang kita lakukan benar-benar berharga, pahamilah, pelajari lagi, dan terapkan secara sungguh-sungguh.Percayalah bahwa semua prestasi dan kesuksesan yang pernah kita raih bukanlah prestasi kita!!! Tapi itu adalah prestasi Sang Khaliq.

Use stop losses to survive (Part 3 of Managing The Risk)

October 28, 2008

If You guessed that entry decisions have little to do with your ultimate success in the sharemarket, then you’d be on the right track. It’s your exit strategies and your management skills that will ultimately determine your trading success. When your various entry signals are in agreement, you will have the confidence to pull the trigger and trade.

Finetune our entry and exit signals (Part 2 of Managing The Risk)

October 27, 2008

Support dan Resistance level tercipta secara psikologis, karena secara psikologis orang akan cenderung mengamati seberapa sering arga akan berbalik arah (reversal) di area-area harga tertentu.

Persepsi-persepsi tersebut yang akan mengendalikan market. Ketika kita membeli barang di harga Rp.100.000,- akan terlihat lebih mahal jika kita membeli barang tersebut dengan harga Rp. 99.000,-. Perbedaan yang sangat kecil tersebut ternyata memiliki pengaruh yang sangat besar di alam bawah sadar kita. Suatu hal yang sangat menarik jika teknik pemasaran yang sangat sederhana itu kita aplikasikan juga dalam metode trading.

Sebagai contoh ketika kita ingin menjual saham di harga 100 cobalah tempatkan order sell anda di harga 99, pasti lebih sedikit “sellers” yang menjual sahamnya di harga 99 dibanding di harga 100. Dan orang-orang yang ingin membeli akan melihat bahwa harga seolah-olah lebih murah. Kita hanya kehilangan 1 rupiah saja dari metode seperti ini tapi kita memiliki peluang lebih besar untuk menjual saham kita.

When to use Technical Analysis
• Use technical analysis to help determine when to:
– Enter and exit trade
– Decide when to take profits and cut losses
– Place stops (and targets)
– Ride a trend
– Minimize risk

• TA helps us make better decisions

Entry signals
Deskripsikan metode entry anda secara jelas dan sebanyak-banyaknya. Dengan mendeskripsikan metode entry kita dengan jelas berarti kita telah memahami setiap alasan kita untuk masuk ke market, dan yang lebih jauh lagi kita juga memahami seberapa besar risk dari metode itu. Kita mungkin bisa mengatakan bahwa market sedang bearish dan bulish tapi yang lebih penting lagi kita harus bisa tahu juga dimana kita harus entry, kapan kita harus entry dan seberapa banyak kita akan entry ke market.

Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk menentukan metode entry
a. Moving Average Crossing
b. Candle stick
c. RSI overbought/oversold
d. Breakout darvas
e. Double top/double bottom
f. Support resistance
g. Dow Theory
h. etc….

Deskripsikan metode-metode yang anda ketahui secara jelas dan lengkap, meliputi
– Kapan akan entry?
– Di harga berapa akan entry?
– Seberapa banyak akan entry?

Pakai metode entry yang menimbulkan rasa nyaman untuk kita, karena ketika kita merasa nyaman dengan metode entry tersebut kita akan bisa memahami dan mengembangkan lebih lanjut metode tersebut.

Exit signals
Sama seperti halnya dengen mendeskripsikan entry signals, deskripsikan juga metode entry yang membuat kita merasa nyaman.

Kunci utama untuk bisa mendeskripsikan entry dan exit signal dengan baik adalah dengan mendeskripsikan trend dengan benar. Baik itu uptrend, downtrend maupun sideways trend. Deskripsi tentang trend bisa dilakukan dengan berbagai cara contohnya dow theory, chart pattern, moving average, bollinger bands, etc.

Back testing
Back testing digunakan untuk menguji perfomance dari indikator atau trading system yang diaplikasikan pada data historikal. Bagian terpenting dari back testing adalah untuk mencari pola-pola dengan probabilitas tinggi di masa lalu untuk kita aplikasikan di masa depan.

Dengan pengukuran-pengukuran yang dilakukan melalui backtesting kita bisa melakukan penyesuaian paramater-parameter yang sesuai dengan yang dimasa lalu, termasuk untuk mendeteksi “turning point”.